Konektor GTJ

0 Komentar
   Konektor adalah komponen gigi tiruan jembatan yang menyatukan/menghubungkan pontik dengan retainer atau retainer dengan retainer. Macamnya ditentukan oleh desain GTJ yang dipilih.
Beberapa macam Konektor antara lain:
- Rigid Connector
- Non Rigid Connector
- Palatal/Lingual Bar Connector
Rigid Connector (Konektor Kaku)
 Menghubungkan kedua komponen GTJ secara kaku.
 Tidak ada pergerakan individual dari tiap unit.
 Konstruksi dari jenis konektor ini dapat secara:
1. Casting (Cast Connector)
  One piece casting, umumnya untuk GTJ span pendek. Keuntungan: membentuk kontur proksimal cukup baik sehingga kontak dengan gigi tetangga ideal.

2. Solder (Soldered Connector)
  Two pieces casting, masing2 komponen dituang terpisah kemudian disatukan secara solder, pada waktu model malam dibuat lekukan dan tonjolan dimana bahan solder diletakkan diatasnya. Umumnya digunakan pada GTJ span panjang dan terbuat dari bahan yang berbeda.

Non Rigid Connector
 Pergerakan individual dari komponen GTJ.
 Mengatasi kesulitan insersi, posisi gigi penyangga, tekanan oklusal.
 Terdiri dari 2 komponen, yaitu:
1. The key: terdapat pada pontik
2. The key way: terdapat pada retainer, biasanya berbentuk dovetail dengan lebar isthmus 1,5 mm dan dalam 2,5 mm.


The key tidak disemen terhadap the key way
 bergerak vertikal dan memberikan efek stress breaker.
 Dibuat pd GTJ dengan PIER ABUTMENT
 Konstruksi Konektor non rigid dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Non precission type
Dibentuk dari pola malam, lalu dilakukan penuangan logam. Bentuknya: dovetail, bulat, semisirkuler, trianguler, saluran, oklusal rest atau lingual rest.
2. Precission type
Sudah tersedia dalam beberapa macam bentuk,the key dan the key way terbuat dari bahan logam yang prefabricated dan kemudian dipasang pd retainer yang masih dalam bentuk pola malam, kemudian dituang bersama-sama. Bentuknya: Mc. Kay Mortice Rest, The Solleck Rod & Tube interlock, The Stern Precission Rest, Mc. Collum, Chayes.

Palatal/lingual Bar Connector
 Dikenal sebagai konektor pajang, dimana konektor dan pontik dihubungkan dengan jarak agak jauh.
 Khusus untuk spring cantilever bridge, bersifat pegas dan sering dibuat pada rahang atas.
 RA bentuK V, RB bentuk U
 Sering diguakan pada kasus dengan diastema multipel dan kehilangan gigi anterior dimana faktor estetik menjadi alasan utama

Desain Konektor panjang
 Batas yang harus diikuti: konektor ditepi gusi, berjalan diantara Rugae Palatina, tekanan sebagian diteruskan ke mukosa palatina.
 Posisi konektor pada mukosa palatum: tetapkan posisi jaringan yang tepat.
 Bentuk permukaan Bar: potongan silang bentuk huruf D, untuk kenyamanan, toleransi thd mukosa baik dan mudah dibersihkan.
 Ukuran: tergantung bahan, panang konektor, oklusi, pontik.
 Kelenturan Konektor: kelenturan berlebihan menyebabkan iritasi mukosa dan patahnya Bar. Untuk mengukur kelenturan ideal cek dengan menggerakkan arah vertikal sebesar 12 mm dari ujung incisal pontik. Pasien dianjurkan tidak mengunyah makanan keras pada pontik.

0 Komentar:

Posting Komentar