Ilmu Gizi

0 Komentar
 

BAB I
PENDAHULUAN
  I.    Latar Belakang
Ilmu Gizi Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.

Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
1.     Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri
Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
2.     Penemuan Mineral
Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
3.     Penemuan Vitamin
Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
4.     Penelitian Tingkat Molekular dan Selular
Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
5.     Keadaan Sekarang
Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).
Sementara itu, ruang lingkup Ilmu Gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan), konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit. Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat, gizi institusi dan gizi olahraga.
Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu :
a. Gizi manusia;
b. Gizi masyarakat;
c. Gizi hewan;
d. Teknologi pangan dan gizi;
e. Gizi klinis

Perkembangan gizi klinis meliputi :
1.     Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
2.     Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
3.     Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terhadap gangguannya.
4.     Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
5.     Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
6.     Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
7.     Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
Sementara itu, zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah untuk sumber energi, untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh, dan untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh.

II.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah konsep dasar ilmu gizi dan pengelompokan zat gizi ?
 III.  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dasar ilmu gizi.
2. Untuk mengetahui pengelompokan zat gizi.

IV.  Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat memahami tentang ruang lingkup gizi, perkembangan ilmu gizi, hubungan gizi dengan kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut, dan pengelompokan zat gizi, serta pesan dasar gizi seimbang bagi seorang calon dokter gigi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Ilmu Gizi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab “gizzah”, dalam bahasa latin “nutrire”  artinya makanan atau zat makanan sehat. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
1.     Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2.     Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Ilmu gizi adalah ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan substansi yang terkandung didalamnya, peran dan keseimbangannya, untuk kesehatan dan masalah kesehatan. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi yaitu menghasilkan energi, membangun sel-sel, memelihara jaringan dan mengatur proses-proses tubuh.
Definisi ilmu gizi adalah proses tubuh memanfaatkan makanan yang dimulai dari mengunyah, menelan, mencerna, menyerap, mendistribusi, menggunakan dan membuang yang tidak terpakai. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Makanan sehari-hari yang kita makan dan pilih dengan baik akan memberikan semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara normal dan agar kita tetap hidup. Bila makanan tidak dipilih dengan baik maka akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.

2.2 Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan), konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit.
Ilmu
gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu :
a. Gizi manusia;
b. Gizi masyarakat;
c. Gizi hewan;
d. Teknologi pangan dan gizi;
e. Gizi klinis

Perkembangan gizi klinis :

2.3 Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
1. Di Luar Negeri
a. Zaman purba
1. Makan untuk mempertahankan hidup.
2. Dalam perkembangan ilmu gizi (dipelopori Tod Hunter) makanan dijadikan bahan sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan yang dikenal dengan “Terapi Diet”.

b. Zaman Yunani
1. Hipocrates : Peranan makanan terhadap penyembuhan penyakit (dasar dalam Ilmu Dietetika)
2. Tahun 1747, dr. Lind menemukan jeruk manis untuk menanggulangi diet vitamin C (sariawan/scorbut)
3. Tahun 1687, ditetapkan standart makanan (untuk buah dan sayuran belum ditetapkan)
4. Tahun 1854, suster Florence Nightinget : pemberian makanan kepada pasien harus sesuai dengan kebutuhan pasien.

c. Abad XVI
1.  Adanya doktrin tentang hubungan antara makanan dengan panjang usia.
2.  Doktrin dikemukakan oleh :
Camaro (1366 – 1464)
Francis Bacon (1561 – 1626) : makanan yang diatur dapat memperpanjang usia.

d. Abad XVI – XIX
Terjadi perkembangan penemuan di bidang kimia, faal, dan biokimia.
Tokoh-tokohnya :
1. Lavoiser (1743 – 1794) à Bapak Ilmu Gizi
2. Liebig (1803 – 1973), analisis protein, lemak, dan karbohidrat.
3. Vait (1831 – 1908), Rubner (1854 – 1982)
Atwater (1844 – 1907), Lusk (1866 – 1932)
Ke-4 ahli tersebut pakar dalam pengukuran energi dengan kalorimeter.
4. Hopkin (1861 – 1947), Eijkman (1851-1930)
Kedua pakar ini perintis penemu vitamin
5. Mendel (1872 – 1935), Osborn ( 1859 – 1929)
Penemu vitamin dan analisis kualitas protein

e.  Abad XX
Mc. Collum, Charles G. King, melanjutkan penelitian vitamin, kemudian terus berkembang sehingga muncul “Science of nutrition”.

2. Perkembangan Di Indonesia
1.   Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan “ pada tanggal 15 Januari 1888 di Jakarta , tujuannya  menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia
2.   Tahun 1938, nama “Laboratorium Kesehatan” diganti dengan “Lembaga Eijkman”
3.   Tahun 1934, IVV (Het Institud dan Voor Volk Suceding) atau Lembaga Makanan Rakyat dan setelah merdeka ( kira-kira tahun 1964) mulai melakukan penelitian.
4.   Tahun 1937 – 1942, diadakan survei gizi  yaitu 7 tempat di Jawa , 1 tempat di Lampung, dan 1 tempat di Seram..
5.   Scooltema, Ochese, Terra, Jansen, Donath, Postmus, Van Veen mengamati pola makanan, keadaan gizi, pertanian, dan perekonomian.
6.   Tahun 1919, Jansen, Donanth (dari Lembaga Eijkman) meneliti masalah Gondok di Wonosobo
7.   Tahun 1930, Vanveen Postmus, De Hass  menemukan defisiensi Vitamin A di Indonesia.
8.   Tahun 1935, De Haas meneliti tentang KEP di Indonesia
9.   Sejak Tahun 1919, Panne Kock, Van Veen, Koe Ford, Postmus menganalisis nilai gizi berbagai makanan di Indonesia yang dikenal dengan DKBM
10. Tahun 1950, IVV diganti  namanya menjadi Kementerian Kesehatan RI atau LMR (Lembaga Makanan Rakyat) diketuai oleh Prof dr. Poerwo Soedarmo (sebagai Direktur I) à Bapak Persagi dan Bapak Gizi Indonesia. Kemudian LMR membentuk kader / tenaga gizi dan pengalaman ilmu gizi kepada masyarakat.
11. Tahun 1960, Prof. Poerwo Soedarmo mencetak tenaga ahli gizi (AKZI dan FKUI) antara lain :
      1.      Poerwo Soedarmo, Drajat Prawira Negara
      2.      Djaeni S. Sedia Utama, Soemila Sastromijoyo, Ied Goan Gong, Oei Kam Nio
      3.      Soekartijah Martaatmaja, Darwin Kariyadi
      4.      Ig. Tarwotjo, Djoemadias Abu Naim
      5.      Sunita Almatsir à Perintis terapi diet dan institusi gizi.
Penelitian terus dikembangkan di Indonesia terutama oleh konsultan asing (WHO, FAO) yaitu :
1. Damen (1952-1955)   : Kwashiorkor dan Xerophtalmia
2. Klerk (1956)              : Tinggi badan dan berat badan anak sekolah
3. Bailey (1957 – 1958)  : Kelaparan di gunung Kidul

2.4 . Kebutuhan Gizi Dan Akibat Yang Timbul Pada Tubuh
 Makanan sehari-hari yang kita makan dan pilih dengan baik akan memberikan semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara normal dan agar kita tetap hidup.
Bila makanan tidak dipilih dengan baik maka akan mengalami kekurangan zat- zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh :
1.   Memberi energi = Karbohidrat, lemak dan protein
2.   Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh = protein, air dan mineral.
3.   Pengatur proses tubuh = protein, mineral air dan vitamin.
 Akibat gangguan gizi pada fungsi tubuh :
a. Bila kekurangan
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas
menyebabkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti :
1.   Gangguan pertumbuhan
2.   Gangguan produksi kerja 
3.   Gangguan pertahanan tubuh 
4.   Gangguan struktur dan fungsi otak
5.   Gangguan perilaku
 Beberapa contoh penyakit kekurangan gizi :
 1.Busung Lapar
 Kurangnya protein hewani dan nabati, kesimbangan cairan dalam darah terganggu, cairan masuk kejaringan sehingga menyebabkan bengkak.
 2. Khwasiokor
Rendahnya kadar protein hewani, busung dada pipi tangan dengan kulit mengkilat, kotoran encer, warna rambut jagung.
3. Marasmus
Tidak ada lapisan lemak di bawah kulit, kulit keriput, wajah seperti tua, perubahan warna rambut
 b. Bila kelebihan
Gizi lebih menyebabkan terjadinya kegemukan atau obesitas, dan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan penyakit kantong empedu, dan lain-lain.

2.5 Pengelompokan Zat Gizi
Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.

Golongan mikronutrien terdiri dari :
1.Karbohidrat
-Komposisinya unsur C, H, O
-Dibagi 3 macam (Monosakarida, Disakarida, polisakarida)
 -Fungsinya:
A. Untuk mendapatkan tenaga
B. Sebagai cadangan tenaga/makanan
C. Memberi rasa kenyang
D. Bahan pembantu proses buang air besar
-Kebutuhan1 hari 300-400 gr (60% total kalori)
1. Monosakarida
- Glukosa (gula pasir, madu, buah)
- Fruktosa (jagung muda, buncis muda)
- Galaktosa (susu)
2. Disakarida
- Sukrosa (Glu+Fruk) : tebu, gula madu, aren
- Laktosa (Glu+Gal) : susu
- Maltosa (2 Glu) : kacang, tauge, buah
3. Polisakarida
- Selulosa
- Pati : beras, ketela, sagu, gandum
- Glikogen

2.  Protein
- Komposisi unsurnya CHO dan N
- Berdasarkan sumbernya (Protein hewani dan nabati)
- Berdasarkan fungsi fisiologiknya (protein sempurna, setengah sempurna, tidak sempurna)
- Kebutuhan protein
 a. Dewasa1gr/kg BB
b. Anak-anak2-3 gr/ kg BB
 Protein Berdasarkan fungsi Fisiologik
a.Protein sempurna
Protein yang sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan (essensial  lengkap)
b. Protein setengah sempurna
Protein yang sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan
c. Protein tidak sempurna
Protein yang tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan.

3. Lemak
-Unsur penyusunnya C, H, O
-Lemak tersusun atas asam lemak dan gliserol
-Fungsinya:
a. Sebagai sumber tenaga/energi
b. Pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
c. Pelarut vitamin A, D, E, dan K
d. Disimpan dalam tubuh:
 1. Cadangan tenaga
 2. Bantalan alat tubuh
 3. Isolasi agar panas tubuh tidak keluar
 4. Membantu mempertahankan tubuh terhadap gangguan luar
 Lemak berdasarkan struktur kimiawi
a.Lipoid --> zat lemak yang tersusun atas asam lemak, alkohol dan senyawa lain. (fosfolipid, glikolipid, lipoprotein,dll)
b.Lemak padat --> lipid yang mengandung asam lemak jenuh
c.Lemak cair --> lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh

Sumber Lemak
1.Lemak hewani
Keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, telur
2.Lemak nabati
Kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat
Kebutuhan Lemak
1. Penduduk Indonesia dianjurkan mengkonsumsi lemak ½ -1 gram / kg BB
2. Makin dingin suatu daerah makin banyak kebutuhan akan lemak.

Mineral
Berdasarkan fungsinya:
1.Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang dan gigi (Ca, P), rambut, kuku, kulit (S), dan sel-sel darah (Fe)
2.Bahan pengatur:
a. Proses pembekuan darah (Ca)
b. Kepekaan syaraf dan pengerutan otot (Ca, K, Na)
c. membantu proses metabolisme dari enzim / hormon (Mg, P, S)

Calsium (Ca)
a.Gunanya
-untuk pembentukan matriks tulang
-proses pembekuan darah
-proses kontraksi otot
-proses transmisi impuls

b. Kebutuhan
-orang dewasa ---> 0,8 gr/hari
-anak----------------> 1,4 gr/hari
-ibu hamil----------> 1,5 gr/hari
-ibu menyusui------> 2,0 gr/hari

c. Sumber
-susu, keju, kuningtelur, udang, mentega
-sayuranhijau, kol, bit, wortel, kacang

d. Defisiensi
-Karies gigi
-pertumbuhan tulang tidak sempurna
-darah sulit membeku dan kejang otot

Fosfor (P)
a. Gunanya :
-untuk pembentukan matriks tulang
-proses metabolisme
-proses kontraksi otot
-proses pembelahan sel, berhubungan dengan pemindahan sifat keturunan

b. Kebutuhan
-orang dewasa---> 0,6 gr/hari
-anak----------------> 0,4–0,7gr/hari
-ibu hamil dan menyusui----------> 1,3 gr/hari
-remaja------> 0,6–0,7gr/hari

c. Sumber
-ikan, jagung, kacang-kacangan

d. Defisiensi
-Karies gigi
-pertumbuhan tulang tidak sempurna
-darah sulit membeku dan kejang otot

Besi (Fe)
a.Gunanya
-merupakan komponen yang penting dari enzim sitokrom
-merupakan komponen inti dari Hb

b. Kebutuhan
-dewasa laki-laki---> 10 mg/hari
-dewasa wanita----------------> 12mg/hari
-ibu hamil dan menyusui----------> 17mg/hari
-remaja------> 12mg/hari
-anak-anak-----> 8 –12 mg/hari

c. Sumber
-bayam, kangkung
-daging, hati, ginjal, telur, teri, ikan

d. Defisiensi
-tubuh mengalami anemia

Natrium(Na)
a.Gunanya
-merupakan komponen yang menjaga nilai osmotik
-menjaga keseimbangan air dalam tubuh
-mempertahankan iritabilitas dari sel rangka, otot polos, jantung dan saraf

b. Kebutuhan
-dewasa laki-laki---> 10 mg/hari
-dewasa wanita----------------> 12mg/hari
-ibu hamil dan menyusui----------> 17mg/hari
-remaja------> 12mg/hari
-anak-anak-----> 8 –12 mg/hari

c. Sumber
-garam dapur

d. Defisiensi
-terganggunya nilai osmotik cairan ekstraseluler
-terganggunya regulasi suhu tubuh

Kalium(K)
a.Gunanya
-pertumbuhan
-kontraksi otot
-transmisi impuls saraf

b. Kebutuhan
-15 mg/hari

c. Sumber
-garam dapur

d. Defisiensi
-gangguan pertumbuhan manusia

Yodium(J)
a.Gunanya
-Memainan peranan penting dalam faal kelenjar  thyroid
-bahan baku pembentukan thyroksin

b. Kebutuhan
-15 mg/hari

c. Sumber
-ikan laut
-minyak ikan
-sayuran hijau,
-garamYozo(garam yang mengandung 5 mgr/kg garam)
-garamYodozo ( garam yang mengandung10 mgr/kg garam)

d. Defisiensi
-sebelum lahir--> gangguan pendengaran
-setelah lahir--> pembengkakan kelenjar gondok

AIR
Kegunaan:
1.Sebagai pelarut, kecuali lemak
2.Sebagai alat pengangkut
3.Mengatur suhu tubuh

Sumber:
Dalam100 gr bahan makanan
1.Buah 65 -90 gr
2.Sayur 75 –95 gr
3.Ubi 65 –90 gr
4.Daging 65 –70 gr
5.Padi-padian 10 –40 gr
6.Kacang 10 –20 gr

Kebutuhan air tergantung pada:
1.Suhu sekitar
2.Berat ringannya pekerjaan
3.Banyanya garam yang dimakan 2 –2,5 liter/hari

Vitamin
           Zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Jika seseorang kekurangan vitamin dalam makanannya tetapi belum memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang nyata di sebut  hipovitaminosis. Jika sudah tampak tanda-tanda klinis di sebut avitaminosis.
Kelebihan vitamin menimbulkan gangguan yang di sebut hipervitaminosis.

Macam-macam vitamin :
a.Vitamin yang larut dalam air
 -Vit B kompleks (B1,B2, B6, B11, B12, as. Apantotenat, Biotin)
 -Vit C

b. Vitamin yang larut dalam lemak
-Vit A,D, E,K

Vitamin A
Guna:
1.Memelihara saraf dan kelenjar mata
2.Memelihara jaringan pelapis, jaringan kulit, jaringan pencernaan dan pernafasan
3.Menguatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit dan proses pertumbuhan

Kebutuhan:
1.Anak-anak 2000 –4000 SI
2.Remaja 4000 –4500 SI
3.Ibu hamil 5000 SI
4.Ibu menyusui 6000 SI

Defisiensi:
1.Rabun
2.Kulit kaki dan tangan bersisik
3.Kerusakan kornea
4.Terhambatnya pertumbuhan
5.Terganggunya pertumbuhan gigi

Vitamin C
Guna:
1.Berperan dalam proses sintesa serabut kolagen
2.Sistesis hormon
3.Membantu pembentukan dan pemeliharaan zat perekat

Kebutuhan:
1. Anak-anak sampai 9 tahun 30 mg
2. Remaja 60 mg
3. Ibu hamil 90 mg
4. Ibu menyusui

Defisiensi:
1. Menurunnya daya rentang tulang
2. Caries gigi
3. Luka-luka pada kulit
4. Scorbut

Sumber
1. Sayuran hijau
2. Buah-buahan
3. Daging, telur, susu à dalam bentuk tablet

Vitamin D
Guna:
1. Berperan dalam pembangunan tulang dan gigi
2. Membantu penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus

Kebutuhan:
1. Anak-anak sampai 9 tahun10 mg
2. Remaja
3. Ibu hamil
4. Ibu menyusui

Defisiensi:
1. Pertumbuhan tulang dan gigi tidak sempurna
2. Tulang bengkok
3. Kaki X, O atau bengkok

Kelebihan
Disimpan dihati --> hilangnya nafsu makan --> pengapuran di otak.

Sumber:
Minyak ikan, hati, susu, telur, mentega

VITAMIN E
Disebut juga toko ferol
Guna:
Berhubungan dengan tingkat kesuburan (P & W)

Sumber:
Minyak jagung, lemak, daging, hati, mentega, sayuran hijau, touge

Vitamin K (Manadione)
Guna:
1.Berperan dalam pembekuan darah
2. Membantu pembentukan protombin pada hati.

Sumber:
Sayuran hijau, buah-buahan, hati

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001).
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.
1.      Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.
2.       Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.
3.     Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.



B.  Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang
Adapun faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang yaitu :
1.     Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
2.     Sosial budaya (tidak bertentangan)
3.     Kondisi kesehatan
4.     Umur
5.     Berat badan
6.     Aktivitas
7.     Kebiasaan makan (like or dislike).
8.     Ketersediaan pangan setempat.

C.  13 Pesan Umum Gizi Seimbang
Ada 13 Pesan Umum Gizi Seimbang yaitu :
1.     Makanlah aneka ragam makanan.
2.     Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3.     Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
4.     Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5.     Gunakan garam beryodium.
6.     Makanlah makanan sumber zat besi.
7.     Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
8.     Biasakan makan pagi.
9.     Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10.  Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11.  Hindari minuman yang beralkohol.
12.  Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13.  Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas. Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.
Kelebihan
energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.

Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar).
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan
energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari. Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan.
Tiga golongan
lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna).
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani. Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.

Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :
Kretin (GAKY berat)
50 poin
Gondok
5 poin
Bayi di daerah GAKY
10 poin
GAKY bentuk lain
10 poin
Catatan :
Rata-rata IQ manusia normal = 110
IQ dibawah 80 point tergolong bodoh
IQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Anjuran pemberian
yodium :
Anak SD (daerah endemik berat)
1 kapsul / tahun
2 kapsul / tahun @ 200 mg
1 kapsul / tahun
1 kapsul / tahun selama menyusui
Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh.
Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah biru keunguan.

Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi
Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.
Resiko AGB bagi
ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas kerja.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%).
Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55%
balita.
Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90 hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.

Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan
gizi sehari-hari. Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.

Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil.
Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air minum dapat mencegah
dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.

Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ± 50-100 m.

Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol
Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.

Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).
Ciri
makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.

Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:
MD
Makanan yang dibuat di dalam negeri
ML
Makanan luar negeri (import)
Exp
Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi
SNI
Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan)
SP
Sertifikat penyuluhan

0 Komentar:

Posting Komentar