Jenis-Jenis Kebiasaan Buruk Pada Anak Penyebab Maloklusi

0 Komentar
    Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, banyak anak memiliki kebiasaan tertentu dalam berperilaku. Ada kebiasaan yang bersifat sementara, tetapi ada juga kebiasaan yang tidak mudah dihilangkan.  
Beberapa kebiasaan anak harus tetap diperhatikan karena dapat bertahan lama bila tidak ditangani segera, bahkan akan mengganggu fungsi optimal anak, dimana dapat mengakibatkan interaksi sosial negatif misalnya dihindari oleh teman-teman dan anggota keluarga. Kebiasaan buruk yang bertahan selama perkembangan anak, menyebabkan gangguan pada perkembangan struktur mulut seperti maloklusi. Maloklusi bukan penyakit, melainkan keadaan morfologi yang menyimpang dari oklusi normal dan standar estetika pada kelompok etnik tertentu.
      Ada beberapa macam kebiasaan buruk pada anak, di antaranya adalah mengisap ibu jari atau jari tangan (thumb or finger sucking), mengisap bibir atau menggigit bibir (lip sucking or lip biting), mengisap botol susu (bottle sucking), menjulurkan lidah (tongue thrusting), bernafas melalui mulut (mouth breathing), dan bruksisme (bruxism).
     Kebiasaan dapat timbul sebagai suatu cara bagi anak untuk tetap menyibukkan diri bila merasakan sesuatu yang kurang menyenangkan baginya. Tetapi pada sebagian besar anak, kebiasaan tersebut biasanya dilakukan untuk menenangkan diri ketika ia merasa tertekan, sedang stres, bosan, lelah, frustasi dan tidak nyaman ataupun saat ia sedang tertidur lelap.   
     Kebiasaan abnormal dapat mempengaruhi pertumbuhan yang normal dari rahang, mengganggu pertumbuhan cranial, dan fisiologi oklusi. Pola kebiasaan dapat mengganggu otot yang terkait dengan pertumbuhan tulang yang salah, gigi malposisi, cara bernafas yang salah, gangguan berbicara, gangguan otot-otot wajah dan psikologis. Kebiasaan seperti mengisap ibu jari, menggigit bibir, menjulurkan lidah di antara gigi-gigi, bernafas melalui mulut, dan bruxism merupakan kebiasaan yang dapat menimbulkan terjadinya anomali letak gigi dan hubungan rahang. Kebiasaan ini harus segera dihentikan apabila gigi permanen pertama sudah nampak erupsi di mulut. Aktivitas orofasial yang abnormal merupakan penyebab maloklusi yang paling sering ditemui.

0 Komentar:

Posting Komentar