Kelainan sendi temporomandibular atau TMJ sindrom, merupakan
suatu keadaan keradangan akut atau kronis dari sendi temporomandibular, yang
berhubungan dengan rahang bawah. Kelainan yang terjadi pada TMJ dapat
menyebabkan sakit yang signifikan dan kerusakan. Tanda dan gejala dari kelainan
sendi temporomandibular sangat beragam dan dapat disebabkan oleh hal-hal yang
kompleks.
Berikut adalah gejala-gejala yang umum:
Sakit Kepala:
Hampir 80% pasien
dengan gangguan sendi rahang mengeluh tentang sakit kepala, dan 40% melaporkan
sakit muka. Sakitnya seringkali menjadi lebih ketika membuka dan menutup
rahang. Paparan udara dingin atau AC dapat meningkatkan kontraksi otot dan
sakit muka.
Sakit Telinga:
Kira-kira 50% pasien
dengan gangguan sendi rahang merasakan sakit telinga namun tidak ada
tanda-tanda infeksi. Sakit telinga umumnya digambarkan seperti berada di muka
atau bawah telinga.
-Kliking, gejala ini paling sering
menandakan adanya TMD dan dislokasi diskus artikularis. Bunyi kliking muncul
saat rahang dibuka atau saat menutup. Umumnya bunyi tersebut hanya dapat
didengar oleh penderita, namun pada beberapa kasus, bunyi tersebut menjadi
cukup keras sehingga dapat didengar oleh orang lain. Bunyi tersebut
dideskripsikan penderita sebagai suara yang berbunyi 'klik'.
-Krepitus,
merupakan bunyi mengerat atau menggesek yang terjadi selama pergerakan
mandibula, terutama pergerakan dari sisi yang satu dengan sisi yang lain. Bunyi
sering kali dapat lebih diketahui dengan perabaan dari pada pendengaran. Hanya
sedikit atau tidak ada keterangan tambahan yang diperoleh pada penggunaan
stetoskop untuk memeriksa bunyi sendi1.
Pusing:
Dari pasien-pasien dengan gangguan sendi
rahang, 40% melaporkan pusing yang samar atau ketidakseimbangan (umumnya bukan suatu
spinning type vertigo). Penyebab dari tipe pusing ini tidak diketahui.
Rahang mungkin terbuka lebar
Ini
berupa dislokasi atau tidak dapat
membuka secara penuh. Walaupun dapat membuka mulut, rahang
bawah dapat menyimpang ke satu
sisi.
Dengung Dalam Telinga (Tinnitus):
Untuk
penyebab-penyebab yang tidak diketahui, 33% pasien dengan gangguan sendi rahang
mengalami suara bising (noise) atau dengung (tinnitus). Dari pasien-pasien tersebut,
separuhnya akan hilang tinnitusnya setelah perawatan TMJnya sukses. (Okeson,
2008; Shiel Jr, 2010; NIDCR, 2010).
0 Komentar:
Posting Komentar