Fissure Sealant

0 Komentar

   
Fissure Sealant adalah suatu  istilah yang digunakan untuk menggambarkan material yang masuk kedalam  pit dan fisura pada permukaan oklusal, membentuk lapisan proteksi secara fisik dan mekanis serta melindungi permukaan oklusal dari aksi penyebab karies.
Tujuan :
-Menghilangkan tempat-tempat retensi plaque dan substrat kariogenik
-Mengisolasi mikroorganisme


Indikasi pit dan fissure sealant
£  Gigi posterior sulung dan permanen yang mempunyai pit dan fisura dalam dan sempit
£  Pada pemeriksaan klinis atau radiografi tidak terdapat karies interpoximal yang perlu direstorasi
£  Pasien yang memiliki karies tinggi pada gigi sulung dengan diperkiraan gigi permanent akan karies
£  Gigi dimana antagonisnya terdapat karies yang mempunyai bentuk morfologi hampir sama
£  Gigi posterior dimana terdapat karies oklusal pada gigi sebelahnya


Bahan fissure sealant :
- Monomer    : Bisphenol Glicydil Methacrylate (Bis-GMA)
- Katalis        : Benzoin Methyl Ether


Sifat Bahan Sealant
¥ Aplikasi mudah dan tahan lama
¥ Tidak toxis dan iritasi  --> biokompatibilitas baik
¥ Pengkerutan polimerisasi kecil
¥ Tidak mudah larut
¥ Penyerapan air rendah
¥ Mempunyai koefisien termal ekspansi sama dengan struktur gigi
¥ Viskositas rendah  -->  mudah penetrasi kedalam pit dan fisura


Teknik Fissure  Sealant

  • Tahap 1  Pemilihan gigi yang akan dilakukan tindakan fissure sealant.
  • Tahap 2  Pemilihan bahan yang akan digunakan.
  • Tahap 3  Gigi dibersihkan menggunakan dental prophylaxis yang bebas  gliserin dan   ion florida. Gigi kemudian dibersihkan dari pasta profilaksis dan debris dengan   semprotan air.
  • Tahap 4  Gigi diisolasi menggunakan rubber dam pada kwadran yang akan dilakukan fissure sealant.
  • Tahap 5  Gigi dikeringkan. Aplikasikan larutan asam fosfat menggunakan kuas kecil selama 60 detik. ( untuk gigi sulung 120 detik).
  • Tahap 6  Setelah dilakukan etsa asam, gigi dibersihkan dengan semprotan  air dan udara selama 30 detik kemudian dibersihkan lagi dengan  semprotan udara.
  • Tahap 7  Pengeringan merupakan tahap yang penting, hasil etsa asam telah kering dan bebas dari semua kontaminasi, karena kontaminasi akan menghambat perlekatan sealant dengan permukaan email berwarna keputihan,
  • Tahap 8  Aplikasi sealant dengan menggunakan kuas kecil atau aplikator khusus  pada seluruh permukaan yang telah dietsa.
  • Tahap 9  Setelah polimerisasi, sealant diperiksa menggunakan sonde berujung  tumpul, atau dapat menggunakan burnisher berujung bulat dan kecil yang dilakukan secara hati-hati. Jangan menekan instrumen dengan keras pada permukaan sealant.
  • Tahap 10  Cek oklusi dengan articulating paper.

 
 

0 Komentar:

Posting Komentar