Fissure Sealant adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menggambarkan material yang masuk
kedalam pit dan fisura pada permukaan
oklusal, membentuk lapisan proteksi secara fisik dan mekanis serta melindungi
permukaan oklusal dari aksi penyebab karies.
Tujuan :
-Menghilangkan tempat-tempat retensi
plaque dan substrat kariogenik
-Mengisolasi mikroorganisme
Indikasi pit dan fissure sealant
£ Gigi posterior sulung dan permanen yang
mempunyai pit dan fisura dalam dan sempit
£ Pada pemeriksaan klinis atau radiografi
tidak terdapat karies interpoximal yang perlu direstorasi
£ Pasien yang memiliki karies tinggi pada
gigi sulung dengan diperkiraan gigi permanent akan karies
£ Gigi dimana antagonisnya terdapat karies
yang mempunyai bentuk morfologi hampir sama
£ Gigi posterior dimana terdapat karies
oklusal pada gigi sebelahnya
Bahan fissure sealant :
- Monomer :
Bisphenol
Glicydil Methacrylate (Bis-GMA)
- Katalis :
Benzoin
Methyl Ether
Sifat Bahan Sealant
¥ Aplikasi mudah dan tahan lama
¥ Tidak toxis dan iritasi --> biokompatibilitas baik
¥ Pengkerutan polimerisasi kecil
¥ Tidak mudah larut
¥ Penyerapan air rendah
¥ Mempunyai koefisien termal ekspansi sama
dengan struktur gigi
¥ Viskositas rendah --> mudah penetrasi kedalam pit dan fisura
Teknik Fissure Sealant
- Tahap 1 Pemilihan gigi yang akan dilakukan tindakan fissure sealant.
- Tahap 2 Pemilihan bahan yang akan digunakan.
- Tahap 3 Gigi dibersihkan menggunakan dental prophylaxis yang bebas gliserin dan ion florida. Gigi kemudian dibersihkan dari pasta profilaksis dan debris dengan semprotan air.
- Tahap 4 Gigi diisolasi menggunakan rubber dam pada kwadran yang akan dilakukan fissure sealant.
- Tahap 5 Gigi dikeringkan. Aplikasikan larutan asam fosfat menggunakan kuas kecil selama 60 detik. ( untuk gigi sulung 120 detik).
- Tahap 6 Setelah dilakukan etsa asam, gigi dibersihkan dengan semprotan air dan udara selama 30 detik kemudian dibersihkan lagi dengan semprotan udara.
- Tahap 7 Pengeringan merupakan tahap yang penting, hasil etsa asam telah kering dan bebas dari semua kontaminasi, karena kontaminasi akan menghambat perlekatan sealant dengan permukaan email berwarna keputihan,
- Tahap 8 Aplikasi sealant dengan menggunakan kuas kecil atau aplikator khusus pada seluruh permukaan yang telah dietsa.
- Tahap 9 Setelah polimerisasi, sealant diperiksa menggunakan sonde berujung tumpul, atau dapat menggunakan burnisher berujung bulat dan kecil yang dilakukan secara hati-hati. Jangan menekan instrumen dengan keras pada permukaan sealant.
- Tahap 10 Cek oklusi dengan articulating paper.
0 Komentar:
Posting Komentar