Kista Rongga Mulut

0 Komentar
 
Kista : Rongga patologis dalam jaringan keras/lunak berisi cairan/semi cairan dikelilingi membrane epithel (epithelial lining)

PATOGENESIS
×    Sel-sel epithelial proliferasi --> sel-sel tengah makin jauh dari tepi (sumber makanan) --> degenerasi --> mencair --> kista kecil --> Proliferasi --> kista besar.
×    Jaringan Granulasi ( mengandung sel-sel peradangan) --> proliferasi --> Aksi enzim --> larut --> kista kecil bersatu --> kista besar
×    Abses Menahun --> sel-sel Epithel Melekat pada tepi abses --> kista.

Etiologi
1. Proses radang/infeksi.
2. Trauma.
3. Gangguan Pertumbuhan.
4. Obstruksi/retensi kelenjar liur.

Klasifikasi :

Robinson Archer (1952)
I. Menurut Perkembangan
A). Berasal dari gigi
               1. Periodontal (dento periosteal, dento alveolar, dento root)
                   a. Kista Periapikal
                   b. Kista Lateral
                   c. Kista Residual
               2. Dentigerous (follicular)
                   a. Kista Odontoma.
                   b. Kista Erupsi
                   c. Odontogenik Keratokista
                   d. Calcifying Odontogenik kista.
B). Bukan Berasal dari Gigi
               1. Fissural.
               a. Kista Nasoalveolar
               b. Kista Median.
               c. Kista Nasopalatina
               d. Kista Globulo Maxillary.
               2. Kista Tipe Cleft Branchial.
               a. Kista Dermoid dan Epidermoid
               b. Kista Cleft Branchial
               c. Kista Ductus Thyroglossal.

II.Retensi
   A. Mucocele.
   B. Ranula.

DIAGNOSA
1. History (riwayat penyakit)
2. Pemeriksaan klinis
3. Punksi (aspirasi biopsi)
4. X-ray (rontgen foto)
5. Pemeriksaan histopatologi (hpa)

PERAWATAN
1. Enukleasi (in toto) --> dinding diangkat .
2. Marsupialisasi (operasi partsch) --> buat jendela  menghubungkan kantong kista dengan dunia luar
3. Kombinasi marsupialisasi  disusul enukleasi.

1. KISTA YANG KECIL
Alat-alat :
×    Mallet, Chissel, Bur tulang, Rongeur/ knable tang, Elevator periosteal, Curret, Needle dan needle holder, Blade

TAHAP-TAHAP :
A. Desinfeksi
B. Anestesi
C. Buat flap
D. Tulang dibor dan dipotong
E. Dinding kista dipisahkan dari ikatannya dengan  tulang.
F. Irigasi
G. Tutup flap
H. Jahit
I.  Kontrol
J. Lakukan rontgen bila perlu.

2. KISTA YANG BESAR

TAHAP-TAHAP :
A. Desinfeksi
B. Anestesi
C. Buat flap
D. Cairan / isi kista disedot.
E. Iriogasi
F. Dressing (iodoform tampon)
-  mempertahankan rongga yang ada
-  antiseptic, hesostatis, desinfectan
-  merangsang terbentuknya jaringan granulasi
-  drainage(pemasangan tampon drain)
G. Jahit, mukosa rongga kista  dibiarkan terbuka
H. Kontrol
I.  Jahitan dibuka bila sembuh
J. Cetak untuk obturator
Prognose --> baik --> recurrent, bila tidak bersih.

Komplikasi  :
×    Pembengkakan.
×    Infeksi
×    Perdarahan
×    Fraktur tulang

KOMPLIKASI SEHUBUNGAN DENGAN KISTA :
×    Fraktur dari tulang.
×    Carsinoma yang timbul oleh kista odontogenik -->ameloblastoma.
×    Penutupan sinus maksilaris.
×    Facial atau cervikal sinus.
×    Paraestesia atau anesthesia dari syaraf.

KISTA ODONTOGEN
×    Disebabkan OK. Degenerasi daripada organ organ pebentukan gigi atau sisa sisa epithelium pembentukan gigi.
×    Akar terlibat langsung, Gigi non vital, Resorbsi banyak 

 KISTA NON ODONTOGEN
×    Terjadi pada garis pertemuan tulang rahang (RA/RB) OK. Adanya pertumbuhan tulang dimana garis fusi tersebut terperangkap sisa sisa epitel yang karena adanya rangsangan kronik dapat berpoliferasi dan tumbuh menjadi kista.
×    Akar Tdk terlibat langsung, Gigi vita, resorbsi sedikit

DEVELOPMENT CYST
ASAL :   
×    Sisa sisa Ektodermal
×    Selubung dari hertwig yang membatasi akar gigi
×    Reduced enamel epithelium yang menghubungkan calon gigi dan epithel RM

Tanda-tanda Klinis
1.Besar : Pembengkakan muka  Kecil  : Terlihat pada Rontgen
2.Jaringan lunak : mudah teraba --> lunak  Rahang  :  Pingpong Sensation
3.Pada batas pembengkakan : palpasi ada bagian yang rusak karena  tekan/ekspansi --> Krepitasi 

DENTIGERUOS CYST
Ruangan tertutup berdinding epithelium
Terbentuk disekitar anonali gigi/ sekitar crown dari gigi yang belum erupsi.
 Asal  : Pemecahan Stellate retikulum dari enamel organ setelah crown terbentuk sempurna,
 Tetapi >> adalah perubahan degeneratif pada reduced enamel epitelium
            Potensi berubah menjadi ameloblastoma
            HP : Perlekatan epitel dari cyste lining pada gigi di CEJ
 Klinis : Besar --> terjadi facial deformitas/perubahan pada processus  alveolaris dan palatum.
Rontgen :
Radiolucensi  unikuler yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi.
Tepi sklerotik yang berbats jelas kecuali terinfeksi (batas Buruk)
Kadang bisa ada trabekulasi.

ERUPTION CYST
Ø  Letak superficial dan spesifik pada gigi yang akan erupsi
Ø  Tonjolan yang menutup mukosa.
Ø  Lunak, warna kebiruan, licin, berfluktuasi
  Ø  Mukosa bisa pecah spontan sehingga sebagian crown gigi kelihatan.
Ø  Terapi :
Tu/ : mengeluarkan lapisan Epitel yang merupakan dinding kista yang menghalangi erupsi gigi
prinsip hampir sama dengan “Marsupialisasi”
Merupakan Kista Dentigerous yang terjadi pada jaringan lunak.
Tanpa rasa nyeri, kecuali terinfeksi
Patogenesis: Jaringan Fibrosa yang sangat padat.
Transluminasi : Dapat membantu bedakan dengan Hematoma Erupsi.

PERIODONTAL CYST
Ø     Kantong yang tertutup berdinding epithelium
Ø     Terbentuk di periodontal membran sekitarnya
Ø     Biasa di apeks gigi, tetapi bisa disepanjang sisi akar gigi
Ø     Asal : selubung hertwig/dental lamina dan dirangsang oleh proses radang/ faktor sejenis yang mengawali radang .
Ø     >maksila, > anterior.
Ø     Rontgen dan histologis :
Dinding epitelium squamosa kompleks dengan kapsul jaringan ikat
Isi cairan steril, kadang ada infeksi --> nanah, cairan  sero purulent, bahan ½ padat/padat. Kadang-kadang epitel kolumner.

KISTA RADIKULAR
Timbul dari sisa-sisa epitel pada ligamentum periodontal sebagai awal keradangan
Umur 20-30 tahun
Laki-laki >> perempuan  *Abaikan Gigi, * Trauma
Max >> Mand.   >> gigi anterior
Klinis
l  Tanpa gejala temu saat rontgen foto
l  Ada nyeri walau tanpa infeksi
Rontgen : radiolucent bulat/ovoid dikelilingi oleh tepi radiopak sempit yang meluas dari lamina dura gigi.
Patogenesis : Fase pemulai Fase pembentukan kista  Fase pembesaran. 

KISTA PERIAPIKAL = KISTA RADIKULER
Timbul dari sisa-sisa epitel pada ligamentum periodontal sebagai awal keradangan
Umur 20-30 tahun
Laki-laki >> perempuan  *Abaikan Gigi, * Trauma
Max >> Mand.   >> gigi anterior
Klinis :
- Tanpa gejala temu saat rontgen foto
- Ada nyeri walau tanpa infeksi
Rontgen : RADIOLUCENT BULAT/OVOID DIKELILINGI OLEH TEPI RADIOPAK SEMPIT YANG MELUAS DARI LAMINA DURA GIGI.
Patogenesis : Fase pemulai Fase pembentukan kista Fase pembesaran.

DENTAL GRANULOMA
Sebagai akibat adanya inflamasi jaringan pulpa kearah apikal.
Klinis :Tidak sakit, kecuali perkusi --> sedikitsakit. Umum. Non vital, tetapi test vitalitas --> sedikit reaksi.
Rontgen :Radiolusen, Batas jelas, Ukuran bermacam macam
HPA :
Jaringan pulpa yang nekrotik
Infiltrasi sel-sel plasma dan limfosit
Tulang alveolar dan membran periodontal daerah apikal diganti jaringan granulasi kemudian berisi : Jaringan fibriblast, pembuluh darah, sel plasma, limfosit yang mengadakan infiltrasi kedalam jaringan granulasi tersebut kedalam jaringan granulasi tersebut dan sejumlah jaringan kolagen
Pada beberapa dental granuloma terlihat adanya jaringan epitelium, disamping resorbsi tulang alveolar. Pada pinggiran jaringan granulasi, dan adanya osteoclast yang menjadi batas permukaan tulang terhadap jaringan granulasi.
Cementoblast yang terlibat pada lesi menunjukkan aktivitas --> Hypersementosis pada permukaan akar gigi.

KISTA RESIDUAL.
Sebenarnya :
Kista Odontogen (K.Radikuler? K.dentigerous) yang pada pengambilan gigi penyebab tidak ikut terambil.
Kista yang tertinggal terus tumbuh à besar
Terapi : Enukliasi : hati-hati tidak boleh tersisa OK  bisa Berubah Ameloblastoma.

KISTA MEDIAN PALATINE
o Terbentuk di fissura medialis pada palatina dari sisa-sisa embrional.
o Dari oral fissural : dinding epitelium squamos complex
§ Dari nasal : epitelium columnair bercisilia.
o Sisa embrional mudah terjebak antara kedua prosesus palatinus lateralis pada waktu fusion dan tinggal sampai terpacu oleh suatu faktor intrinsik dan ekstrinsik.

MUKOKEL
Tempat : bibir bawah 90%
Klinis : P’bengkak tanpa nyeri, sering kambuh
×    Terjadi beberapa hari, bulan bahkan tahun
×    P’bengkak bulat/ovoid & licin
×    Superficial , warna biru , berfluktuasi
×    Dalam, warna normal, > kenyal
Patogenesis :
Obstruksi ductus gland. Saliva me/kan dilatasi di proksimal obstruksi, dengan pembentukan  suatu kista retensi yang dilap’ epitel. 
Terapi : eksisi bedah
Klinis : bisa juga : mukosa bukal dan permukaan ventral lidah Rentan terhadap trauma , bisa pecah spontan.

RANULA
M’gbr mukokel yang timbul didasar mulut biasa unilateral
Me/kan p’bengkakan biru translusen mirip perut kodok--> RANULA

Klasifikasi :
Superfisial/Plunging
 --> retensi/extravasasi yang m’serta trauma pada satu sisi /> ekskretorius gland. Saliva sub lingualis
--> Tdk punya lapisan epitel
  
Tx/ : bedah
Kista Sublingualis Kongenital --> Sbg tempat atresia orificium ductus submandibula
Klinis : 
 -   P’bengkakan b’fluktuasi didasar mulut 
 -   Tdk nyeri 
 -   Dpt me/kan deviasi lidah saat m’ besar

Terapi :
- Eksisi bedah dan marsupialisasi
- Rekurensi/ukuran sangat besar mengharuskan pembuangan kelenjar sub lingual secara bedah.
  Sumber : Materi kuliah Bedah Mulut  oleh Drg. Merta Suparka,Sp. BM

0 Komentar:

Posting Komentar